Kultum: Membangun Budaya Kebangkitan

Ceramah Singkat: Membangun Budaya Kebangkitan
Assalamu �Alaykum  Warahmatullahi Wabarakatuh
?????????? ??????? ???????????? ???????????? ????? ???????? ?????? ????? ?????? ????? ??????? ?????? ???????. ?????????? ???? ??? ?????? ?????? ???? ???????? ??? ???????? ???? ?????????? ????? ?????????? ???????? ????????????.
Sebagai dorongan (spirit) bagi kebangkitan Islam di masa depan, kiranya sangat bermakna kalau dikedepankan lebih dahulu ilustrasi kebangkitan yang pernah dikemukakan oleh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi. Menurutnya:
Setiap kebangkitan dan keunggulan, termasuk keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebenarnya diperuntukkan Tuhan bagi orang yang beriman selaku khaira ummah (sebaik-baik ummat manusia), firman Allah  swt. :
??????? ?????? ??????? ?????????? ????????? ??????????? ?????????????? ???????????? ???? ??????????
�Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah� (QS. 3/Ali �Imran:110).
Akan tetapi saat tertentu keunggulan itu diberikan ke tangan orang lain, karena orang yang beriman tidak memenuhi tanggung jawabnya sebagai umat terbaik. 
Jalan pikiran itu didasarkan pada kenyataan sejarah bahwa umat Islam memang pernah unggul dan memimpin dinamika peradaban umat manusia, khususnya pada zaman keemasan (abad 8 sampai abad ke 13 M).
Para pemerhati sejarah dan pemikiran Islam telah melakukan penelitian mengenai faktor penyebab keunggulan umat Islam zaman keemasan tersebut  yang secara garis besar dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keyakinan mereka terhadap Islam sebagai jalan kebenaran dan faktor utama penyebab keunggulan.
Keyakinan mereka bahwa pencarian ilmu pengetahuan dan keahlian merupakan bagian yang integral dan tak terpisahkan dari ajaran Islam. Bahkan pesan ilmu dan keahlian tersebut memiliki �akar tunggal� dalam keseluruhan missi para Nabi.
Komitmen pada peningkatan kemampuan ekonomi umat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ajaran Islam. Sebab penyebaran (dakwah) dan bahkan pengamalan ajaran Islam itu tidak pernah terlepas dari persoalan ekonomi dalam arti yang luas.
Keyakinan dari segenap umat Islam bahwa bekerja secara baik, sungguh, dan shaleh, sesuai dengan tugas dan profesinya merupakan bagian yang integral dari ajaran Islam itu. Keyakinan ini memunculkan etos kerja yang tinggi di kalangan umat Islam.
Didorong oleh perasaan bahwa kepemimpinan dunia sesungguhnya berada di tangan umat Islam (khalifah, khaira ummah, dan pemakmur bumi), maka mereka senantiasa bersikap lapang dada dan toleran (tasamuh) terhadap komunitas lain. Sementara sikap toleran ini juga dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ajaran Islam.
Kecemerlangan mereka dalam mengamalkan Islam menurut versi yang lebih dinamis menyebabkan atau sekaligus didorong oleh pemahaman Islam yang rasional, yang tidak terpaku pada symbol-simbol formal. Dengan demikian mereka seakan tidak pernah �dikecewakan�oleh keyakinan mereka terhadap kebenaran dan keunggulan.
Wassalamu �Alaykum  Warahmatullahi Wabarakatuh

Post a Comment for "Kultum: Membangun Budaya Kebangkitan"