Membangun sikap selektif dalam menghadapi berbagai pengaruh kemauan IPTEK
1. Sikap tanggung jawab dalam pengembangan IPTEK
Sumber Gb.www.rijal09.com |
Bgi bangsa Indonesia pengembangan dan peneraan iptek berlandaskan pada idealnya yanitu Pancasila dna konstitusinalnya UUD 1945.
Dalamusaha pengembangan dan pemamnfaatan iptek, maka setiap mausia Indonesiaharus memiliki kearifan dan berpegang pada prinsip moral agar pemamnfatan iptek dalam kegiatan pembangunan tidak merusak lingkungan hidup dan sebaliknya jika iptek digunakannsecara semaunya maa lingkungan danntatanan nhidupakan rusak.
Contoh dinamit dan bahan peledak untuk menangkap ikan akan merusak habitan dan lingkungan. Nuklir sangat bermanfaat untuk kesejahteraan seperti PLTN, untuk kesehatan, namun jika nuklir jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab maka dibuat senjata atau bom nuklir.
2. Sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan iptek
Semua negara tidak bisa lepas dari pegarush kemajuan iptek termasuk negara-negara maju.
Ada tiga sikap pilihan dalam menghadapi kemajuan iptek :
1) Menolak dengan tegas semua pengaruh kemajuan iptek dalam semua aspek kehidupan.
2) Menerima sepenuhnya pengaruh iptek tanpa disaring terlebih dahulu.
3) Bersikap selektif terhadap pengaruh iptek dengan mengambil hal-hal yang positif dan membuang hal-hal yang negative yang ditimbulkan dari kemajuan iptek.
Tentu sikap selektif adalah yang terbaik karena dapat mengambl keuntungan dari kemajuan iptek dan membuang kerugiannya.
Adapunalat penyaringnya adalah Pancasila sebab ilai-nilai Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang terjabar dalam nilai masing-masing sila dan dapat diterima oleh semua kalangan sehingga dapat dijadikan penangkal pengaruh negative dari kemajuan iptek
a. Selektif terhadap pengaruh iptek bidang Politik
Ada empat hal yang dijadikan standar atau acuan oleh negara amerika serikat dan sekutunya berdasarkan standar mereka dan kepentingan mereka bukan didasarkan standar dan kepentingan dari negara-negara berkembang, yaitu demokratisasi, kebebasan, keterbukaan, dan Hak asasi manusia.
Maka kalau suatu negara tidak mengedepankan empat hal tersebut menurut mereka maka dianggap sebgagai musuh bersama, dianggap sebagai teroris dunia dan diberikan sanksi berupa embargo daam berbagai bdang sehingga menyebabkan kelaparan dan kesengsaraan.
Contoh Indonesia pernah dituduh oleh amerika serikat tidak demokratis dan melanggar HAM di Timor Timur, bentuk embargonya adalah Indonesia tidak bisa membeli suku cdang pesawat tempur F-16 dan bantuan militer lainnya.
Sanksi hanya berlaku bagi negara bukan sekutu amerika serikat sedang sekutnya tidak disanksi, seperti Israel banyak membunh rakyat Palestina dan Lebanon dan tindakan tersebut dibiarkan dan didukung amerika serikat bahkan sampai saat ini Israel semakin brutal terhadap penduduk negara Palestina.
Isu demokratisasi sering dipakai untuk menekan dan menyerang negara-negara berkembang yang bukan sekutunya sehingga sering terjadi pertikaian.
Permasalahan tersebtu dapat diatasi oleh Indonesia dengan menerapkan paham demokrasi Pancasila. Karena dengan paham inilah akan tercipta pemerintahan yang kuat, mandiri dn tahan uji dan mampu mengelola konplik kepentingan yang menghancurkan persatuan dan kesatuan NKRI yang pluralistic, dapat memperteguh wawasan kebangsaan yaitu Bhineka Tunggal Ika.
Untuk mencapainya maka bangsa Indonesia mewujudka hal-hal :
1. Mengembangkan demokratisasi segala bidang
2. Mengaktifkan masyarakt sipil dalam politik
3. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik dalam menjalankan fungsi dan perannya secara baik dan benar.
4. Memperkuat kepercayaan rakyatdengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
5. Meneakkan supremasi hukum
6. Memeperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik Indonesia.
b. Skap selektif terhadap pengaruh kemajuan iptek di bidang ekonomi
Sejak digulirkannya lleberalisasi ekonomi oleh Adam Smith pada abad ke-15 teah melagirkan perusahaan-perusahaan multinasioanl keberbgai negara.
Pada abad ke-20 paham leberalisme banyak dianut negara-negara sehingga semakin memercepat penyebaran globalisasi ekonomi ke seluruh dunia termasukIndonesia.
Globalisasi ekonomi dikendalikan oleh negara-negara maju dan menjadi objeknya adalah negara-negara berkembang sepeeti Indonesia untuk memenuhi keinginan negara maju.
Lembaga internasional seperti WTO, World Bank, IMF belum sepenuhnya memihak keentingan negara berkembang dan mengutamakan kepetingan negara maju.
Untukengatsainya maka system ekonomi kerakyatan adalah senjata ampuh untuk melumpuhkan pengaruh negative kemajuan iptek dan memperkuat kemandirian bangsa. Maka perlu dilakukan :
1. Memperkuat produksi demestik untuk pasar dalam negeri.
2. Priorotas pada industry pertaanian sebagau mata pencaharian utama rakyat Indonesia.
3. Industry menggunakan bahan baku dari dalamnegeri, tidak impor dari luar negeri.
4. Perekonomian harus berorientasi kesejahteraan rakyat artinya cabang produksi yang menguasai hajat orang banyak harus murah dan terjangkau. Misalnya listrik, BBM.
5. Tidk tergantung pada lembaga-lembaga dunia seperti IMF, Bank Dunia, WTO.
6. Mempererat kerjasama sesama negara berkembang dalam menghadapi kepentingan negara maju.
c. Sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan iptek di bidang sosial budaya
Telah membawa pengaruh dalam perubahan perilaku yang ditampilkan di masyarakat. Seperti gaya hidup, gaya pakaian, dasar ikatan hidup bermasyarakat, dan semakin mudahnya mendapat informasi dan ilmu pengetahuan. Hal tersebtu cenderung memberikan oengaruh negative.
Maka benteng dri adalah Pancasila dengan nilai-nilai yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dan jati diri bangsa Indonesia.
Kemajuan iptek yang positif agar dapat diserap dalam budaya kehidupan sehari-hari , maka perlu adanya perubahan nilai dan perilaku yaitu :
1. Terbuka terhadap inovasi dan perubahan.
2. Berorientasi ke masa depan
3. Memanfaatkan kegunaan iptek
4. Menghargai pekerjaan sesuai dengan prestasi
5. Menggunakan potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunn berkelajutan.
6. Menghargai dan menghormati HAM.
Post a Comment for "Bab 3 Membangun sikap selektif dalam menghadapi berbagai pengaruh kemajuan Iptek"