Dituding Kudeta Demokrat, Ruhut Sitompul: Pak Moeldoko Jangan Diganggu Dong!

Mantan kader Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tak boleh diganggu dalam isu kudeta rencana kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat.

Ruhut mengatakan, sudah menjadi tugas KSP Moeldoko sebagai pejabat negara untuk bertemu siapa pun.

"Kalau Pak Moeldoko sebagai pejabat negara ada orang datang, ya memang tugas dia. Pak Moeldoko-nya jangan diserang dong," kata Ruhut saat dihubungi Okezone, Selasa (2/2/2021).

Dia pun meminta kader Demokrat menyelesaikan dinamika partai dengan kepala dingin. "Apalagi Pak Moeldoko sama dengan aku. Kita orang-orang yang besar di kala zaman Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Jadi udalah ya, hati boleh panas, tapi kepala tetap dingin," ucapnya.

Lebih lanjut, Ruhut mengaku sedih dengan isu kudeta AHY sebagai Ketum Demokrat. Dinamika partai tersebut menunjukkan bahwa partai berlambang mercy itu tidak solid.

"Aku sedih juga karena itu kan partai yang telah aku tinggali. Aku sudah merasa tenang ada di PDIP. Enggak aku kira, kok ada begitu. Ini menunjukkan berarti di dalam tidak solid," ucapnya.

Ruhut meminta semua pihak untuk tidak membesar-besarkan persoalan kudeta Demokrat tersebut. Bahkan, lanjut dia, masalah besar bisa dikecilkan hingga masalah kecil dapat dihilangkan.

Politikus PDIP itu mendorong kader-kader Demokrat yang sudah tidak betah di partai sebaiknya mengundurkan diri saja. Menurut dia, masih banyak partai politik lain yang bisa menjadi wadah untuk berpolitik.

"Kalau AHY sebagai Ketum juga jangan terlalu cepat membuat masalah ini atau membawa masalah ini keluar. Karena kita dalam hal ini rakyat, apalagi dalam Pemilu nanti, banyaknya swing voters yang belum memutuskan pilihannya nanti, memilih partai yang solid," sambung dia.

"Jangan nanti mereka 'oh ini kenapa enggak solid ini partai'. Jadi kalau aku lebih baik selesaikan di dalam. Jangan dibawa keluar," tuturnya. [okezone.com]

Post a Comment for "Dituding Kudeta Demokrat, Ruhut Sitompul: Pak Moeldoko Jangan Diganggu Dong!"