Pada Rabu (03/3/2021) Kemendikbud melalui Program Guru Belajar dan Berbagi melauncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK. Program ini dimaksudkan untuk menyediakan fasilitasi kepada calon guru ASN PPPK dalam mengahadapi seleksi ASN PPPK nantinya.
Kemudian memberikan pengalaman baru terkait belajar mandiri dengan mengedepankan konsep komunitas pembelajaran, memamnfaatkan teman sebaya (peer learning) dalam mengkonstruk pengetahuan dan keterampilan, dan lebih mempersiapkan dalam menghadapi seleksi calon guru PPPK.
Substansi materi yang ada dalam modul belajar mandiri ini dikembangkan melalui proses kurasi dan penulisan yang bersumber dari beberapa modul yang telah dikembangkan oleh Dirjen GTK sebelumnya, diantaranya Modul Pendidikan profesi Guru (PPG), Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP), dan modul lainnya yang relevan. dengan tujuan agar calon guru PPPK dapat dengan mudah memahami mengembangkan dan me-refresh teori dan konsep pedagogi.
Kepada bapak/ibu yang kesulitan atau tidak memiliki akses ke Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK dari Kemendikbud, berikut penulis bagikan tautan untuk mendownload Modul Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK Materi Pedagogi.
Pembelajaran 1: Belajar Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Sejarah kelahiran sosiologi pada awal abad ke-18 dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat dipengaruhi oleh kekuatan sosial.
Adapun kekuatan sosial yang berperan dalam perkembangan ilmu sosiologi saat itu, antara lain: revolusi politik, revolusi industri dan kemunculan kapitalisme, kemunculan sosialisme, gerakan feminism, terjadinya urbanisasi besar-besaran, perubahan keagamaan, dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Sumbangan pemikiran dari para founding fathers sosiologi, yaitu Auguste Comte, Emile Durkheim, Marx Weber, Karl Marx, dan Herbert Spencer, merupakan sebuah grand theory yang hingga saat ini masih menjadi pijakan teori-teori baru dalam perkembangan sosiologi. Auguste Comte mencetuskan pemikiran tentang “hukum kemajuan manusia” atau “hukum tiga tahap perkembangan intelektual”.
Comte menyebutkan bahwa sejarah pemikiran manusia melewati tiga tahap yang mendaki, yaitu: teologi, metafisika, dan positif. Comte juga membagi sosiologi ke dalam dua bagian besar, yaitu: Statika Sosial (social statics) yang mewakili stabilitas dan Dinamika Sosial (social dynamics) mewakili perubahan.
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang obyeknya adalah masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang memiliki karakteristik empiris, teoritis, kumulatif, dan nonetis.
Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure science) yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu sendiri, namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan (applied science) yang menyajikan cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan ilmiahnya guna memecahkan masalah-masalah sosial yang perlu solusi.
Gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat berdampak positif dan negatif. Dampak negatif dalam gelaja sosial adalah sebagai berikut: 1) Terjadi ketidakteraturan sosial dalam masyarakat; 2) Penyimpangan sosial semakin meningkat. 3) Terjadi kerusakan lingkungan alam; 4) Terjadi masalah kependudukan; 5) Konflik sosial meningkat; dan 6) Dekadensi moral. Sedangkan dampak positif yang ada di dalam gejala sosial meliputi: 1) Kualitas pendidikan masyarakat meningkat; 2) Masyarakat semakin maju dan produktif.; 3) Timbulnya rasa toleransi; dan 4) Kesetaraan gender.
Untuk lebih memahami materi mengenai Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan, Anda dapat membaca materi pembelajaran dengan mengklik tautan yang telah disediakan berikut ini, Download
Pembelajaran 2: Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara perorangan, antara kelompok dan kelompok manusia, atau antara perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut. simpati, impati , imitasi, sugesti, motivasi, dan identifikasi.
Nilai sosial merupakan sesuatu yang dianggap baik dan pantas bagi masyarakat setempat. Aturan-aturan dalam masyarakat meliputi perbuatan yang dilarang dan dianjurkan. Aturan dalam masyarakat terwujud dalam bentuk norma sosial.
Sosialisasi merupakan proses sosial yang dialami seseorang atau kelompok untuk belajar mengenali serta menghayati pola perilaku, sistem nilai, dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan sosialisasi, individu dapat berkembang menjadi pribadi yang diterima masyarakat.
Penyimpangan sosial sering ditemukan dalam kehidupan di sekitar kita. Penyimpangan sosial terjadi akibat ketidaksesuaian perilaku atau tindakan dengan nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Penyimpangan sosial dapat mengganggu keteraturan sosial.
Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian sosial untuk mengembalikan keteraturan sosial. Penyimpangan sosial dalam masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor berikut: 1) keterbatasan ekonomi; 2) sosialisasi tidak sempurna; 3) pemberian julukan (labelling); 4) pengaruh mental yang tidak sehat; 5) pengaruh lingkungan dan media massa yang cenderung negative; 6) adanya asosiasi diferensial; 7) sosialisasi subkebudayaan menyimpang; dan 8) penyerapan nilai dan norma dalam proses sosialisasi tidak maksimal.
Pengendalian sosial merupakan cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat tertentu.
Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan
Untuk lebih memahami materi mengenai Interaksi Sosial. Anda dapat membaca materi pembelajaran dengan mengklik tautan yang telah disediakan berikut ini,. Download.
Pembelajaran 3: Struktur Sosial
Lembaga sosial adalah sistem norma sosial dan hubungan-hubungan terorganisasi yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Lembaga sosial disebut juga pranata sosial atau institusi sosial. Lembaga sosial dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Fungsi lembaga sosial dapat bersifat nyata (manifes) dan tidak tampak (laten).
Unsur-unsur sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah kedudukan (status) dan peran (role). Kedudukan dan peran di samping unsur pokok dalam sistem berlapis-lapis dalam masyarakat, juga mempunyai arti yang sangat penting bagi sistem sosial masyarakat.
Status menunjukkan tempat atau posisi seseorang dalam masyarakat, sedangkan peranan menunjukkan aspek dinamis dari status, merupakan suatu tingkah laku yang diharapkan dari seorang individu tertentu yang menduduki status tertentu. Status dibedakan menjadi tiga macam yaitu: ascribed-status, achieved-status, dan assigned-status.
Stratifikasi sosial lebih merujuk pada pembagian sekelompok orang ke dalam tingkatan (strata) yang berjenjang secara vertikal. Stratifikasi sosial juga sering dikaitkan dengan persoalan kesenjangan sosial atau polarisasi sosial.
Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial (social structure) yaitu suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Ada dua prinsip bentuk gerak sosial meliputi gerak sosial horisontal dan gerak sosial vertikal. Ada pula bentuk mobilitas berupa mobilitas antargenerasi, mobilitas struktural dan mobilitas pertukaran.
Untuk lebih memahami materi mengenai Struktur Sosial, Anda dapat membaca materi pembelajaran dengan mengklik tautan yang telah disediakan berikut ini. Download
Pembelajaran 4: Konflik Sosial dan Integrasi Sosial
Konflik merupakan suatu proses sosial ketika seseorang atau sekelompok orang berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan disertai ancaman atau kekerasan.
Kekerasan (violence) merupakan penggunaan kekuatan fisik secara paksa terhadap orang atau benda. Selain penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan, kekerasan juga bisa berupa ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan trauma, kematian, kerugian psikologis, kelainan perkembangan atau perampasan hak.
Integrasi sosial terjadi ketika unsur-unsur dalam masyarakat saling berhubungan secara intensif di berbagai bidang kehidupan.
Akibatnya, terjadi pembauran beberapa unsur berbeda dan setiap unsur dalam masyarakat dapat bekerja sama dengan unsur lain. Integrasi sosial dibedakan menjadi tiga sifat, yaitu integrasi normatif, integrasi fungsional, dan integrasi koersif.
Masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai masyarakat yang memiliki beraneka ragam kebudayaan yang menekankan pada keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan atau kesetaraan. Artinya, tidak ada posisi superior dan inferior antaretnik, ras, jenis kelamin, serta agama.
Untuk lebih memahami materi mengenai Konflik Sosial dan Integrasi Sosial, Anda dapat membaca materi pembelajaran dengan mengklik tautan yang telah disediakan berikut ini. Download
Pembelajaran 5: Perubahan Sosial dan Pemberdayaan Komunitas
Perubahan sosial didefinisikan sebagai perubahan dalam pola perilaku dan budaya yang signifikan dari waktu ke waktu. Suatu perubahan dapat disebut sebagai perubahan sosial ketika mampu memengaruhi kehidupan manusia secara luas.
Faktor penyebab perubahan sosial meliputi: faktor internal (konflik, faktor demografi, dan penemuan baru) dan faktor eksternal (pengaruh kebudayaan masyarakat luar, perubahan lingkungan fisik, dan peperangan). Adapun teori perubahan sosial yaitu Teori Evolusi, Teori Siklus Teori Fungsionalis, dan Teori Konflik
Modernisasi diartikan sebagai proses menuju masa kini (proses menuju masyarakat modern). Modernisasi merupakan proses transformasi total kehidupan bersama dalam IPTEK dan organisasi ke arah pola-pola ekonomis dan politis telah dilalui oleh negara barat.
Modernisasi adalah bentuk perubahan sosial yang terencana. Globalisasi diibaratkan memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang.
Satu sisi menjanjikan kemajuan bagi kehidupan masyarakat. Di sisi lain globalisasi menyebabkan munculnya permasalahan sosial. Beberapa permasalahan sosial muncul akibat globalisasi antara lain: kerusakan lingkungan, merebaknya budaya popular, munculnya neokolonialisme, dan menjangkitnya budaya konsumerisme.
Permasalahan sosial merupakan bentuk tingkah laku yang melanggar adat istiadat masyarakat. Sebagian besar masyarakat menganggap permasalahan sosial mengganggu, tidak dikehendaki, berbahaya, dan merugikan banyak orang. Oleh karena itu, permasalahan sosial tidak diharapkan masyarakat.
Kearifan lokal diartikan sebagai pandangan hidup dan pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuha mereka.
Pemberdayaan masyarakat atau komunitas merupakan usaha untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Secara sederhana memberdayakan dalam hal ini diartikan sebagai memampukan dan memandirikan masyarakat.
Untuk lebih memahami materi mengenai Konflik Sosial dan Integrasi Sosial, Anda dapat membaca materi pembelajaran dengan mengklik tautan yang telah disediakan berikut ini. Download
Pembelajaran 6: Metode Penelitian Sosial
Penelitian sosial merupakan sarana bagi ilmu pengetahuan mengembangkan keilmuan dan memecahkan permasalahan dalam masyarakat. Oleh karena itu, hasil penelitian memiliki manfaat bagi pihak-pihak yang menggunakannya. Hasil penelitian sosial hendaknya dikomunikasikan kepada masyarakat luas. Laporan hasil penelitian perlu dikomunikasikan atau dipublikasikan melalui presentasi, seminar/diskusi publik, dan diterbitkan.
Pada umumnya rancangan penelitian dibuat dalam bentuk proposal. Proposal terdiri atas bab pendahuluan, kajian pustaka, dan metode penelitian. Adapun bagian rancangan penelitian mencakup komponen-komponen berikut. 1) penentuan topik penelitian; 2) penulisan judul penelitian; 3) penulisan latar belakang masalah; 4) penulisan rumusan masalah; 5) penulisan tujuan penelitian; dan 6) penulisan metode/jenis penelitian.
Data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Data pada penelitian kuantitatif diperoleh melalui angket dan pengukuran. Adapun data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata/ deskripsi, hasil pengelompokan (nominal), hasil pengategorian (ordinal), dan gambar. Data pada penelitian kualitatif diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik menentukan sampel merupakan cara yang digunakan peneliti dalam menentukan orang/ kelompok yang menjadi objek penelitian. Adapun sampel merupakan orang/kelompok yang dijadikan objek penelitian. Sampel akan dipilih secara khusus dan harus mampu mewakili keseluruhan populasi. Sampel pada penelitian kuantitatif disebut responden. Sementara itu, sampel pada penelitian kualitatif disebut informan.
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi/data. Dalam setiap teknik pengumpulan data dibutuhkan instrumen/alat yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data. Teknik pengumpulan data meliputi: teknik wawancara, observasi (pengamatan), studi dokumentasi, dan angket (kuesioner).
Untuk lebih memahami materi mengenai Konflik Sosial dan Integrasi Sosial, Anda dapat membaca materi pembelajaran dengan mengklik tautan yang telah disediakan berikut ini. Download
Untuk Materi lainnya sedang proses kami kumpulkan dan upload ulang agar lebih mudah didownload. Silahkan kembali dan cek lagi nanti.
Post a Comment for "Berikut modul materi Bidang Studi Sosiologi yang langsung bisa anda download"