Secara umum nash-nash yang mengandung kata sunnah menunjukkan maksud bahwa sunnah merupakan jalan yang terpuji, ataupun sistem kehidupan yang diridhai yang diteladankan langsung oleh baginda Nabi Muhammad saw secara menyeluruh. Kemudian dari segi derajat kepentingannya, sunnah itu sendiri memiliki peranan yang amat penting dan berkesinambungan dengan Al-Qur’anul Karim. Allah swt berfirman:
يا ايها الذين امنوا اطيعوا الله واطيعوا الرسول ,
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan Rasul,” (An-Nisa’ : 59).
Rasulullah saw menambahkan di dalam sabdanya yang artinya : “ Telah kutinggalkan bagi kamu sekalian dua perkara, selama kalian berpegang teguh kepada keduanya, kalian tidak akan tersesat; Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.” (Abu Dawud).
Kemudian, apabila sunnah berada pada posisi yang kedua setelah Al-Qur’an sebagai pedoman ummat Islam, hal ini ada alasan yang dapat dibenarkan sebagaimana dijelaskan oleh al-Imam Suyuthi rah.a. dan Imam Qasimi rah.a. bahwa :
1. Al-Qur’an bersifat qath’i wurud, sedangkan As-Sunnah bersifat zhanni wurud. 2. As-sunnah fungsinya untuk menjabarkan Al-Qur’an, sehingga kedudukan yang menjabarkan di bawah yang dijabarkan. 3. Al-Qur’an berasal dari wahyu Sang Khaliq (Pencipta) sedangkan As-Sunnah berasal dari utusan- Nya (Nabi Muhammad saw).
Akan tetapi kekeliruan kita sebagai ummat nabi Muhammad saw, meletakkan sunnah pada derajat yang rendah, bahkan sangat rendah, terbukti pada tataran pengamalan sunnah itu sendiri sudah banyak ditinggalkan dan dipandang remeh oleh sebagian umat ini. Padahal begitu pentingnya sunnah bagi kehidupan seorang muslim, yang mana akan menentukan bahagia dan kesuksesannya di dunia dan di akhirat. Kemudian yang lebih parahnya lagi, ketidakfahaman kita terhadap nilai-nilai sunnah yang sebenarnya.Tidak sedikit dari umat ini, secara terang-terangan menolak jalan hidup sunnah kemudian membabi buta ikut jalan hidup yang sangat bertentangan dengan sunnah itu sendiri. Masyarakat awam pun beranggapan bahwa agama itu secara umum, sedangakan sunnah itu secara khusus hanya berhubungan dengan masalah ibadah saja, sedangkan urusan duniawi dan syahwat mereka berkiblat pada kebebasan yang tidak sama sekali membutuhkan aturan-aturan syari’ah.
Perlu diketahui antara Al-Qur’an dan As-Sunnah kedua-duanya merupakan satu kesatuan utuh sebagai pusaka kunci kebahagiaan setiap muslim. Hal ini sejalan dengan firman Allah swt,. فامنوا بالله ورسوله, : “Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-NYa….” Oleh karena itu Imam Syafi’i rahimahullah berpandangan bahwa beriringannya antara perintah taat kepada Rasul saw, dengan beriman kepada Allah swt., sebagai pertanda adanya dalil yang menunjukkan wajib taat dan mengikuti Rasul saw. Semoga kita selalu termotivasi untuk mau mengenal apa itu sunnah dan menjadikannya sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupan baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara.
Mari ikuti protocol kesehatan, tetap jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan, rajin berolah raga, banyak konsumsi buah-buahan dan jangan lupa gunakanlah masker jika terpaksa keluar rumah. (Guru Mapel, Al-Qur’an Hadits, Arif zain, S.Ag Satminkal MTs. Al-Khairaat, Baluase).
Post a Comment for "Maeri Daring Al-Qur’an Hadits Kelas 2 smp/mts Pentingnya Menghidupkan Sunnah Nabi Saw"