Merasa 'Diserang' Karena Buku Dietnya Disebut Sesat, Tya Ariestya Minta Tak Jatuhkan Dirinya

Tya Ariestya akhirnya angkat suara setelah disindir keras oleh Selebgram Yulia Baltschun.


Seperti diketahui, Yulia Baltschun memberi kritikan pedas terkait buku diet yang ditulis oleh Tya Ariestya.

Ia pun merasa dijatuhkan oleh kritikan tersebut.

Hingga akhirnya, diet yang dipublikasikan Tya Ariestya masih menjadi perdebatan.

Menyikapi kritikan soal buku dietnya Tya Ariestya membuat instagram Story. Menurutnya Tidak perlu menjatuhkan seseorang untuk mengedukasi.

Adalah pegiat olahraga dan diploma Food Production, Yulia Baltschun mengkritisi cara diet Ariestya

Menurutnya banyak tips diet yang menyita perhatiannya terkait diet dari Ariestya .

Di antaranya seperti sayuran yang dianggap menggemukkan dan defisit kalori secara ekstrim.

Apa lagi di dalam buku tersebut Ariestya sendiri menulis ada disclaimer jika apa yang ada dalam buku itu dibuat khusus untuk Tya dan dalam pengawasan dokter. Y

Yulia Baltschun mengungkapkan jika sebuah buku yang dicetak seharusnya agar bisa dicontoh oleh orang lain.

"Ada ditulis kalau ini tuh sebenarnya khusus, specifically dibikin khusus untuk teteh Tya nya aja, jadi bukan untuk diikuti publik," ungkap Yulia pada akun Instagram miliknya.

Dalam postingan Instagram, Yulia sendiri menekankan bahwa dia bukanlah haters.

Jadi ia meminta untuk tidak mengaitkan secara personal namun memperdebatkan ilmu diet secara sains.

Dalam postingan Instagram-nya, Yulia mengaku banyak orang-orang yang menghubunginya lewat pesan pribadi si Instagram. Menurut pengakuannya orang-orang tersebut panik karena efek dari diet yang telah dipublikasikan oleh Tya.

"Jadi mohon mbak ga usah playing victim dan seolah-olah aku sekarang jadi kejam dan bully mbak Tya.

Ini permasalahan diet loh mbak! Sama sekali bukan permasalahan Yulia versus Tya," tulisnya pada keterangan foto di Instagram sembari menandai Tya, Jumat (5/3/2021).

Yulia Baltschun juga meminta pada Tya untuk tidak bawa perasaan terhadap kritikannya. Karena menurutnya kalau sudah berbau sains, pasti akan dapat komentar yang cukup tegas oleh para ahli.

"Aku bisa kok edukasi tanpa harus menjatuhkan orang dulu. Aku yakin kalian juga pasti bisa.

Terus semangat menebar kebaikannya ya. Jangan lupa ambil yang baik-baik dan buang yang buruk-buruk," tulisnya Jumat (5/3/2021).

Program diet memang kerap kali menjadi salah satu fokus seseorang untuk menurunkan berat badan.

Salah satu artis tanah air yang terang-terangan mengikuti program diet juga adalah Tya Ariestya.

Bahkan ia berhasil menurunkan berat badan.

Ia pun turut membagikan pengalaman dietnya tersebut melalui sebuah buku.

Dan buku tersebut menjadi ramai diperbincangkan karena isinya.

Dilansir dari Tribunnews, satu di antara poin yang mengundang pro dan kontra di kalangan warganet adalah sayur-sayuran yang disebut bisa menghambat upaya menurunkan berat badan.

Pola diet tersebut pun tidak menyertakan sayur di dalamnya, meskipun Tya tetap mengonsumsi buah.

Lalu, benarkah sayur bisa menghambat penurunan berat badan?

"Tidak ada. Semua sayur pada dasarnya sehat," ungkap dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK kepada Kompas.com, Rabu (3/3/2021).

Raissa menambahkan, sayur adalah sumber serat, vitamin dan mineral yang sangat baik bagi tubuh.

Konsumsi sayur-sayuran juga memiliki banyak manfaat, sekaligus berperan untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

Misalnya, selulosa yang merupakan bagian utama dari dinding sel tumbuh-tumbuhan atau sayur dapat memberi bentuk pada feses dan membantu gerakan peristaltik usus.

Kondisi itu pada akhirnya dapat membantu proses buang air besar (BAB) dan mencegah sembelit atau konstipasi.

Kebanyakan sayuran juga memiliki kalori yang sangat rendah sehingga sangat baik untuk orang yang sedang diet.

"Jika kekurangan sayuran maka berisiko terkena berbagai penyakit seperti kanker usus besar, infeksi usus dan juga penyakit metabolik," ungkap dokter yang berpraktik di MMC Hospital dan RSPI Puri Indah itu.

Namun, cara pengolahan sayur-sayuran juga perlu menjadi perhatian penting. Sebab, pengolahan yang tidak tepat bisa membuat nutrisinya hilang.

"Untuk menjaga nutrisi dalam sayuran sebaiknya jagalah waktu, suhu dan air saat memasak," kata Raissa.

Suhu masak yang terlalu tinggi, misalnya, membuat semakin banyak nutrisi sayuran yang hilang.

Hindari pula memakai terlalu banyak air untuk memasak sayur, terutama untuk sayuran dengan vitamin larut air.

"Metode masak yang paling baik adalah dengan cara dikukus," ungkapnya.

Lalu, apakah bisa buah-buahan menggantikan peran sayuran pada orang-orang yang tak suka sayur seperti Tya?

Sayangnya, hal itu tidak bisa dilakukan.

Raissa kemudian menyebut pedoman Isi Piringku yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Pedoman tersebut menyertakan sayur dan buah sebagai sumber nutrisi yang perlu dikonsumsi setiap hari.

"Tidak bisa (buah menggantikan peran sayur) karena semuanya memiliki peran tersendiri."

"Dari Isi Piringku yang disarankan Kemenkes, setiap hari diperlukan konsumsi buah dan sayur, dengan jumlah setengah dari piring makan berisi buah dan sayuran," papar Raissa.

Untuk diketahui, buku yang ditulis olehnya yang berjudul The Journey of #FitTyaAriestya juga tak luput dari perdebatan.

Salah satu yang mengunggah kritikan buku karya Tya Ariestya ini adalah akun Twitter @gizipedia_id yang menyoroti persoalan sayur yang disebut membuat badan menjadi gemuk.

“Awalnya bingung, kenapa beberap pasien mulai tanya "Mba, emang sayuran bikin gemuk ya?" respon pertama, terfikir paling tabu budaya biasa pada bbrp orang. Makin lama, tambah banyak pertanyaan serupa. Lalu ketemulah salah satu penyebabnya. Yaitu, sebuah buku diet viral," tulis akun @gizipedia_id.

sumber:https://makassar.tribunnews.com/2021/03/06/merasa-diserang-karena-buku-dietnya-disebut-sesat-tya-ariestya-minta-tak-jatuhkan-dirinya?

Post a Comment for "Merasa 'Diserang' Karena Buku Dietnya Disebut Sesat, Tya Ariestya Minta Tak Jatuhkan Dirinya"